Ini info ringan tetapi bisa jadi berguna bagi sebagian pembaca
Pembulatan dalam pajak sangat sederhana tetapi sering wajib pajak keliru dalam menerapkannya. Secara umum ada 2 jenis pembulatan untuk tujuannya.
Pembulatan untuk penulisan Penghasilan Kena Pajak pada SPT Tahunan
Penghasilan Kena Pajak dibulatkan ke bawah hingga ribuan penuh. Misalnya Penghasilan Kena Pajak Rp 16.061.943,00. Maka untuk perhitungan tarif, penghasilan kena pajak dibulatkan menjadi Rp 16.061.000.
[pl_alertbox type=”info”] Di excel rumusnya adalah =ROUNDDOWN(xxx;-3)
[/pl_alertbox]
Pembulatan untuk penulisan di SSP dan SKP
Penulisan Angka Rupiah pada Surat Ketetapan Pajak dan Surat Setoran Pajak dibulatkan, bagian desimal (sen) dihilangkan.
- Jumlah Pajak Yang Terutang, Kredit Pajak, Kenaikan, Denda, Bunga dan Pajak Yang Masih Harus Dibayar pada Surat Ketetapan Pajak dinyatakan dalam angka rupiah penuh.
- Perhitungan menentukan Jumlah Pajak Yang Terutang PPh Psl. 21, Psl. 22, Psl. 23/26, Psl. 25, PPN, PPnBM dan PBB dinyatakan dalam angka rupiah penuh.
Contoh:
Jumlah Potongan PPh Psl. 21
15% x Rp 300.560,40 = Rp 45.084,36
dibulatkan = Rp 45.084
Jumlah Pungutan PPh. Psl. 22
15% x 6% x Rp 3.568.550,= Rp 320.569,50
dibulatkan = Rp 320.569
Jumlah Angsuran PPh Psl. 25
L/S : 1/12 x Rp 2.467.568,= Rp 205.630,66
dibulatkan = Rp 205.630
TER : 12,75% x Rp 3.456.876,= Rp 440.751,69
dibulatkan = Rp 440.751
Jumlah Pajak Keluaran/Masukan PPN
10% x Rp 100.345.567,75 = Rp 10.034.556,77
dibulatkan = Rp 10.034.556
Jumlah PPnBM yang terutang
20% x Rp 500.564.985,50= Rp 100.112.997,10
dibulatkan = Rp 100.112.997
Jumlah PBB yang terutang
5 % x Rp 200.575.875. = Rp 1.003.879,375
dibulatkan = Rp 1.003.879
Makasih infonya mas, sekalian mau tanya kalo di faktur pajak misalnya ppn nya Rp. 789.665,455.
Di SSP & SPT dibulatkan jadi Rp. 789.665,- ya?
Makasih